[REPOST] YUNJAE/PG15-NC17/I FOR YOU/CHAP 5

FF INI BUKAN PUNYA SAYA. SAYA
HANYA MEREPOST. SAYA UDAH
DAPAT IJIN DR AUTHOR.
FF ini milik Tia Saputri @ Fb or
sassy @ fiction fetish or sassychicks
on twitter.
FF ini aku baca sekitar tahun 2009
and fanfic ini yang buat saya jadi
yunjae shipper :)

I FOR YOU
Author : Deachan + SassyChicks
Length : Chaptered
Genre : Romance,Angst
Rate : PG-15 to NC-17
Disclaimer : The author of the fan-
fiction does not, in any way, profit
from the story and that all creative
rights to the characters belong to
TVXQ.
Pairing : Yun/Jae (YunHo and
JaeJoong of TVXQ)
Summary :
Takdir telah mempertemukan kita.
Hari itu, aku milikmu dan kau milikku.
Janji kita untuk bersama.
Saat kau mengetahui kebenaran
dibalik semuanya.

 

THE HIDDEN AGENDA

 

Sebuah kotak sepatu berwarna hitam terjatuh dari lemari. Isinya berhamburan keluar menarik perhatian Yunho.Sebuah agenda,foto-foto polaroid dan mini DV berserakan di lantai. Dengan tangan yang bergetar dan berlumuran darah Yunho mengambil satu foto polaroid yang terlihat usang.Wajahnya tersenyum kecil melihat fotonya dan Jaejoong saat remaja. Di bawah foto itu, ia melihat tulisan tangan Jaejoong yang sudah sangat dikenalnya :’Me and Yun-June 2002’.Penasaran Yunho meraih foto polaroid lainnya, lagi-lagi ia mendapati tulisan tangan Jaejoong di bawah foto Yunho yang sedang tertidur :’Uri Yunnie sleeping-Summer/Japan 2006’.

 

Yunho mengambil setumpuk foto yang berserakan itu sambil mengerutkan dahi. Ia tertegun mendapati sejumlah foto dirinya dalam berbagai pose yang diambil Jaejoong. Air mata membuat kabur pandangan Yunho seiring ia melihat helai demi helai lembaran foto itu. Setiap kata yang ditulis Jaejoong seolah memberitahukan kepadanya betapa Jaejoong sangat memperhatikannya.’Uri Yunnie eating-May 2005’,’Uri Yunnie cold??-Winter 2006’,Me and Yun-Summer/Paris 2007’,’Uri Yunnie dan celengannya-January 2003’. Dan Yunho pun tidak dapat membendung air matanya ketika ia melihat lembaran terakhir,sebuah foto dirinya yang sedang tersenyum lebar menatap kamera dan tulisan Jaejoong:’Uri Yunnie smile-Saranghae Yongwonhi’.

 

Sejenak Yunho membiarkan dirinya larut dalam tangis namun kali ini yang keluar adalah tangisan haru.Perlahan rasa frustasi dan amarah Yunho mereda,menyisakan perasaan hangat di dadanya karena seolah-olah Jaejoong berada di dekatnya.Disini, di tengah-tengah kamar yang berantakan dikelilingi oleh barang-barang yang mengingatkannya akan Jaejoong Yunho bisa merasakan kehadiran dan pelukan hangat Jaejoong.Ia seolah-olah bisa mendengar Jaejoong berbisik lembut ditelinganya,”Yunho-yah..gwaenchana..”

 

 

—-

 

 

Sambil menghapus air matanya, tatapan Yunho kini beralih ke arah agenda yang tergeletak di lantai.Sejenak ia ragu untuk membuka agenda itu,namun terkalahkan oleh rasa penasarannya,Yunho membuka lembar pertama agenda milik Jaejoong.

 

Yunho disambut dengan sebuah foto polaroid Jaejoong saat awal debut Dong Bang Shin Ki yang sedang mencibir ke arah kamera. Seulas senyuman tersungging di bibir Yunho ketika ia membaca tulisan Jaejoong di bawah foto itu ‘Jurnal The Fantastic Youngwoong Jaejoong, Baca dan Matilah!!’. Ia bisa membayangkan wajah Jaejoong yang melotot galak saat mengucapkan kata-kata itu. Tidak mengindahkan peringatan Jaejoong itu, Yunho pun membuka lembar berikutnya.

 

 

1 Januari 2005,

 

Kepada semuanya, Happy New Year!! Umma, Appa, Mikyung- Noona, teman-temanku di Dong Bang Shin Ki, Happy New Year! Semoga tahun ini menjadi tahun yang baik untuk kita semua!

 

Untuk ‘My lovely Noona’, tunggu aku!Youngwoong Jaejoong, Hwaiting!!

 

—-

 

26 Januari 2005,

 

Happy Birthday to me! Terimakasih yang sudah memberikan hadiah! Terimakasih Mi-kyung Noona yang sudah jauh-jauh datang dari desa, I love you all!!

 

Untuk ‘My lovely Noona’, sebenarnya hari ini ingin kulewatkan denganmu…Kenapa kamu tidak datang? Bogoshipda…

 

—-

 

14 Februari 2005

 

Valentine Day. Banyak pasangan yang melewatkan hari bersama, tapi kenapa aku justru makan jjanjangmyeon bersama Changmin?!?Hhhh….

 

‘My Lovely Noona’, tidakkah kau rindu padaku??

 

—-

 

30 Maret 2005

 

Hahhh…akhirnya selesai juga rekaman album kedua. “Rising Sun” hehehehe…cocok sekali dengan nama band kita. Dari segi musik sepertinya Youngwoong Jaejoong telah improve hahahaha….betapa pintarnya aku (dipukul Junsu). Menurut aku lagu yang paling bagus itu “Tonight” tapi kata Yunho lagu yang paling bagus adalah “Rising Sun”, huh! Padahal di “Tonight” suaraku bagus sekali…khhhhh…..

 

‘My lovely Noona’, lagu ini untukmu…mmuah!

 

—-

 

4 Juni 2005

 

Cinta itu tidak hanya sekedar menggabungkan dua hati namun juga dua jiwa. Apakah jiwamu telah tergabung denganku?Ataukah sebenarnya aku tak pernah memiliki jiwamu?Noona, apa arti Jaejoong untukmu?

 

—-

 

Yunho menghela nafas panjang sambil terus memandangi agenda Jaejoong. Secercah rasa cemburu muncul di hati Yunho seiring ia membaca perjalanan masa lalu Jaejoong. Tapi rasa ingin tahu Yunho mendorongnya untuk membaca lagi

 

—-

 

15 Juli 2005

 

Dia bilang semua itu berakhir. BERAKHIR. Betapa mudah kata-kata itu meluncur dari mulutnya. Dua tahun yang terbuang sia-sia. Bahkan nama Youngwoong Jaejoong tidak ada artinya. Apakah dia lupa akan janjiku padanya?Masa-masa itu?

 

Atau memang sebenarnya aku tidak pernah ada?

 

—-

 

BOHONG. TERNYATA SEMUA ITU HANYA BOHONG.

 

TIDAK ADA CINTA ABADI DI DUNIA INI. HANYA KEMUNAFIKAN DAN KESERAKAHAN YANG EKSIS DI DUNIA INI. BOHONG.

 

SEMUA ITU PALSU. SENYUMAN, PELUKAN, CIUMAN, SEMUA ITU PALSU. AKU HANYA BONEKA YANG BISA KAU MAINKAN SEMAUMU, NOONA.

 

MALU?! KAU BILANG KAU MALU?! AKU SUDAH BUKAN JAEJOONG YANG DULU LAGI. AKU ADALAH YOUNGWOONG JAEJOONG YANG BERDIRI DI DEPANMU! DAN KAU MALU?!

 

PADA AKHIRNYA KAU TIDAK BERBEDA DENGAN YANG LAIN! —-

 

Yunho tercekat membaca tulisan Jaejoong. Pikirannya melayang pada kejadian yang sudah lama tersimpan di memorinya.

 

–Flashback–

 

“Joongie-ah…”

 

Jaejoong menatap Yunho dengan tatapan kosong, lalu ia pun kembali menundukkan kepalanya. Yunho bisa mendengar teriakan wartawan di depan kantor polisi tempat Jaejoong ditahan.Dengan miris ia menatap sosok sahabatnya yang meringkuk lesu di ujung sel yang kecil itu. Ia hampir murka ketika mendengar bahwa Jaejoong telah ditahan akibat ngebut di jalan raya dalam keadaan mabuk.Namun amarah itu sirna, ketika ia melihat sosok Jaejoong yg pucat dan hampir menangis. Seketika Yunho pun tahu Jaejoong telah disakiti oleh “noona”-nya.

 

“Yunho-yah.” Panggil Jaejoong dengan lemah,”mianhae…aku….”

 

“Joongie-ah,mari kita pulang.” Yunho berkata sambil mengulurkan tangannya ke arah Jaejoong.

 

Dengan mata yang berkaca-kaca, Jaejoong menerima uluran tangan Yunho

 

–end of flasback—

 

Mungkin itu adalah awal dari semuanya. Renung Yunho sambil membolak-balik lembaran agenda Jaejoong.Yunho memejamkan mata, rasa sakit ditangannya akibat pecahan kaca semakin terasa. Sambil mengenggam agenda Jaejoong, Yunho meraih sapu tangan yang tergeletak lusuh dan membalut tangannya yag luka. Akhirnya menyerah dengan rasa lelahnya, Yunho pun membaringkan dirinya di lantai dan tertidur.

 

 

——————–

 

TBC

[REPOST] YUNJAE/PG15-NC17/I FOR YOU/CHAP 4

FF INI BUKAN PUNYA SAYA. SAYA
HANYA MEREPOST. SAYA UDAH
DAPAT IJIN DR AUTHOR.
FF ini milik Tia Saputri @ Fb or
sassy @ fiction fetish or sassychicks
on twitter.
FF ini aku baca sekitar tahun 2009
and fanfic ini yang buat saya jadi
yunjae shipper :)

I FOR YOU
Author : Deachan + SassyChicks
Length : Chaptered
Genre : Romance,Angst
Rate : PG-15 to NC-17
Disclaimer : The author of the fan-
fiction does not, in any way, profit
from the story and that all creative
rights to the characters belong to
TVXQ.
Pairing : Yun/Jae (YunHo and
JaeJoong of TVXQ)
Summary :
Takdir telah mempertemukan kita.
Hari itu, aku milikmu dan kau milikku.
Janji kita untuk bersama.
Saat kau mengetahui kebenaran
dibalik semuanya.

 

THE MEMORIES (PART 2)

 

Kegelapan dan kesunyian menyambut Yunho ketika dia membuka pintu apartemen yang dihuninya bersama Jaejoong dan ketiga sahabatnya selama 2 tahun terakhir.Sudah satu bulan sejak dia meninggalkan apartemen itu dan menunggui Jaejoong di rumah sakit. Lampu kecil menyala seiring Yunho melangkahkan kakinya kedalam. Matanya tiba-tiba terpaku pada lima pasang sandal yang masih berjajar rapi. Sebuah kenangan terlintas di kepalanya.

 

–Flashback–

 

“Yunho-yah, hari ini capek sekali!” keluh Jaejoong dengan manja, ia menyandarkan kepalanya di pundak Yunho sambil mencopot sepatunya, “Aku ingin cepat-cepat tidur!”

 

–end of flashback–

 

Yunho memicingkan mata sambil berusaha menghapus bayangan itu dari kepalanya. Acuh tak acuh, ia melepaskan sepatunya dan berjalan ke ruang tengah. Matanya kembali terpaku ke sofa besar yang memenuhi hampir seluruh ruang tengah apartemen itu. Ia terdiam.

 

–Flashback–

 

“Ah, Yunho-yah, kamu sudah datang?” tanya Jaejoong sambil tersenyum menoleh kearahnya dari sofa tempat ia biasa duduk. Tangannya menggenggam semangkok sereal.

 

–end of flashback–

 

Yunho menghela nafas panjang dan menggelengkan kepalanya dengan keras. Dia harus berhenti memikirkan Jaejoong. Ia pun berjalan menuju kulkas untuk mengambil sebotol soju. Ia membuka pintu kulkas dengan kasar, tangannya dengan cepat meraih sebotol soju. Ia berbalik dan matanya terpaku menatap ruangan kosong di depannya. Dapur, tempat Jaejoong biasa berada.

 

–Flashback–

 

“Yunho-yah, hari ini aku masak sop sosis pedas kesukaan kamu!” kata Jaejoong dengan riang.

 

“Oh iya, aku pakai apron yang kamu kasih, gimana? Cantik kan?” sambil berputar dengan manja, Jaejoong memamerkan apron hitam pemberian Yunho.

 

–end of flashback–

 

Dengan marah, Yunho menenggak sojunya seolah berusaha menghapus bayangan Jaejoong yang menghantuinya. Botol soju dibanting dengan kasar ke atas meja dapur, dan ia pun berjalan ke arah kamar tidur untuk melepas penat.

 

Namun begitu ia membuka pintu kamarnya, ia masih dapat mencium aroma cologne yang biasa dipakai Jaejoong, buku novel yang belum selesai dibaca Jaejoong tergeletak rapi di meja kecil di samping tempat tidur, kacamata minus yang selalu dipakai Jaejoong saat membaca masih tersimpan rapi diatas buku novel itu, bahkan kamera Nikon yang biasa selalu dibawa Jaejoong masih tergeletak di atas kursi.

 

Ia disambut dengan beribu bayangan Jaejoong yang memenuhi kamar tidur yang dipakainya bersama dengan orang yang paling dicintainya itu. Ia masih bisa merasakan Jaejoong di setiap sudut kamar itu.

 

Jaejoong yang berhenti membaca novel kesukannya ketika Yunho naik ke tempat tidur . Wajah Jaejoong yang terlihat aneh ketika memakai masker. Jaejoong yang mengutak-utik kameranya. Jaejoong yang terbaring di tempat tidur dan tersenyum lembut ketika Yunho membelai rambutnya. Jaejoong yang tersipu malu ketika Yunho mengecup bibirnya. Jaejoong yang menyembunyikan wajahnya di lekuk leher Yunho saat tertidur.Jaejoong yang menghujani wajah Yunho dengan ciuman di pagi hari.Mata Jaejoong yang terpejam saat Yunho mencium tato di punggungnya. Jaejoong yang selalu menjadi hal terakhir yang dilihatnya sebelum tidur dan hal pertama yang dilihatnya saat pertama ia membuka mata di pagi hari.

 

Seolah terhipnotis Yunho terduduk diam di tepi tempat tidurnya. Matanya terpaku menatap fotonya dan Jaejoong dalam bingkai kayu.Yunho meraih foto itu dan dengan lembut ia membelai wajah Jaejoong yang sedang mencium pipinya dalam foto.

 

–Flashback–

 

“1..2..3..say cheeese”,sambil tersenyum riang Yunho mengarahkan kamera kearah dirinya dan Jaejoong.Wajah Yunho terkejut saat sebuah kecupan lembut mendarat di pipinya dan tanpa sadar tangannya menekan tombol OK.

 

Yunho tidak dapat melupakan wajah Jaejoong yang merona merah dan tersipu malu.Sambil tertawa kecil, Jaejoong berkata ,”Yunho yah,saranghae….”

 

–end of flasback–

 

Yunho menggenggam bingkai foto itu hingga buku-buku jarinya memutih. Berbagai macam pikiran berkecamuk di otaknya. Rasa marah,sedih,sesal memenuhinya membuat dadanya semakin sesak.Berbagai emosi yang ditekannya selama sebulan terakhir seolah membludak.Dengan kasar ia membanting frame foto itu, menarik seprai yang tertata rapi di tempat tidur, menyapu semua benda yang ada di meja kecil sehingga jatuh ke lantai.

 

Masih belum puas, Yunho membuka lemari bajunya dengan kasar. Matanya melihat baju-baju Jaejoong yang masih tergantung dengan rapi di sebelah bajunya. Dengan spontan tangannya menghamburkan baju-baju itu keluar dengan penuh amarah. Semua isi lemari berantakan dan baju-baju berserakan.Kemudian tangan Yunho meraih kemeja putih kesayangan Jaejoong yang masih tergantung rapi di lemari.Jari-jarinya mencengkeram kemeja itu dengan erat dan ia pun terduduk di lantai.

 

Seolah ingin mencari aroma khas Jaejoong yang tertinggal di baju itu, Yunho membenamkan wajahnya ke dalam kemeja sambil menangkupkan tangan. Dan detik itu pula semua tembok pertahanan yang dibangun Yunho runtuh. Yunho berteriak memangil nama Jaejoong. Air mata yang sejak sebulan lalu ditahannya akhirnya tumpah, untuk pertama kalinya sejak Jaejoong tidak sadarkan diri, Yunho pun menangis.

 

 

——–

 

“Jaejoong-aah mianhae..mianhae…mianhae..”,berulang-ulang Yunho mengucapkan kata-kata itu bak sebuah mantra. Lengannya memeluk erat kemeja putih kesayangan Jaejoong, badannya terbungkuk seolah menahan sakit yang datang bertubi-tubi. Tak sanggup menahan rasa sakit itu, Yunho pun meninju kaca lemari dengan keras. Berulang-ulang ia layangkan tinjunya,berulang-ulang pula kata maaf itu terucap dari mulutnya.Yunho tak memperdulikan tangannya yang kini berlumuran darah.

 

Lalu kotak sepatu itu terjatuh….

 

TBC

[REPOST] YUNJAE/PG15-NC17/I FOR YOU/CHAP 3

FF INI BKN PUNYA SAYA. SAYA
HANYA MEREPOST. SAYA UDAH
DAPAT IJIN DR AUTHOR.
FF ini milik Tia Saputri @ Fb or
sassy @ fiction fetish or sassychicks
on twitter.
FF ini aku baca sekitar tahun 2009
and fanfic ini yang buat saya jadi
yunjae shipper :)

I FOR YOU
Author : Deachan + SassyChicks
Length : Chaptered
Genre : Romance,Angst
Rate : PG-15 to NC-17
Disclaimer : The author of the fan-
fiction does not, in any way, profit
from the story and that all creative
rights to the characters belong to
TVXQ.
Pairing : Yun/Jae (YunHo and
JaeJoong of TVXQ)
Summary :
Takdir telah mempertemukan kita.
Hari itu, aku milikmu dan kau milikku.
Janji kita untuk bersama.
Saat kau mengetahui kebenaran
dibalik semuanya.

THE MEMORIES (PART 1)

Hembusan angin musim gugur kali itu terasa sangat menusuk tulang menandakan musim dingin akan segera datang. Hari-hari terus berjalan dan waktu terus berputar tetapi bagi seorang Jung Yunho dunia seakan tidak bergerak.

Sinar matahari musim gugur yang lembut menerobos di sela-sela tirai kamar yang tertutup rapat. Jung Yunho tersadar dari tidurnya yang tidak nyaman di sofa rumah sakit,ia meregangkan badannya dan berjalan menuju jendela. Perlahan dia menyibakkan tirai seolah-olah takut membangunkan Jaejoong dari tidurnya. Mata cokelatnya yang sendu menatap helai-helai daun maple yang berguguran, dua anak kecil berlarian bermain diantara tumpukan dedaunan yang mengering. Seulas senyum sedih tersungging di bibirnya, matanya kembali menatap sosok Jaejoong yang sedang tertidur. Sudah satu bulan sejak kejadian itu dan Jaejoong masih belum membuka matanya.

Suara pintu yang terbuka, membuyarkan Yunho dari lamunannya. Seorang dokter dan perawat memasuki ruangan sambil tersenyum ramah padanya.

“Selamat pagi, Yunho-ssi! Nyenyak tidurnya?” sapa sang suster.

“Selamat pagi, Suster, yaaa…begitulah…” sahut Yunho sambil tersenyum kecil.

Suster itu tertawa kecil melihat wajah Yunho yang masih mengantuk. Masih sambil tersenyum, mereka memeriksa kondisi Jaejoong.

“Mari kita lihat kondisi Puteri Tidur hari ini” ujar dokter sambil memeriksa denyut nadi Jaejoong.

Yunho tersenyum mendengar julukan yang diberikan kepada Jaejoong. Ia memperhatikan sang dokter memeriksa Jaejoong dengan tatapan penuh harap.

“Bagaimana, Dokter?” tanya Yunho ketika sang dokter selesai memeriksa Jaejoong.

“Secara umum kondisinya stabil” sahut sang dokter sambil membetulkan letak kacamatanya,”Kondisi Jaejoong-ssi lebih baik dari kemarin…”

“Tapi kenapa dia belum sadar?” sela Yunho tak sabar

Sang dokter menghela nafas panjang, “Yunho-ssi, pasien koma tidak seperti pasien pada umumnya” jelasnya dengan sabar, “Sel-sel otaknya masih bisa bekerja dengan baik, fungsi metabolisme tubuhnya masih normal, sekarang kita hanya tinggal menunggu kemampuan refleksi-nya kembali. Dan perlu saya tekankan lagi tiap pasien koma mempunyai kondisi yang berbeda dengan waktu pemulihan yang berbeda pula. Bisa tergantung dari segi pemulihan fisik atau trauma psikologis yang mungkin diderita pasien… ”.

“Maksud Dokter? Ada kemungkinan dia bisa sadar tapi dia tidak mau? Begitu?” tanya Yunho dengan terkejut.

“Yunho-ssi, maaf saya tidak bisa menjawab pertanyaan Anda” sahut sang dokter tenang,” Seperti yang saya jelaskan tadi kondisi setiap pasien koma itu berbeda-beda. Yang bisa saya pastikan adalah kondisi fisik Jaejoong-ssi sudah lebih baik daripada kemarin dan itu patut kita syukuri.”

Melihat Yunho yang terdiam, sang dokter hanya bisa tersenyum menenangkan.

“Saya akan terus memantau kondisinya” ujar sang dokter, “Jika ada apa-apa Anda bisa menghubungi Saya”.

Lalu sang dokterpun meninggalkan ruangan dan Yunho yang hanya bisa berdiri mematung sambil menatap Jaejoong. Dengan wajah lelah, Yunho mengurut dahinya. Mendengar penjelasan dokter tadi, pikiran Yunho berkecamuk. Dalam pikirannya ia bertanya-tanya, apakah dirinya yang menyebabkan Jaejoong tidak mau sadar?

Tanpa sadar, Yunho berlutut di sebelah Jaejoong, matanya menatap jarum infus menembus kulit pucatnya yang seperti porselen. Cairan kuning pucat mengalir melalui selang yang terhubung ke tubuh rapuhnya. Ia meraih tangan Jaejoong dan menggenggamnya dengan erat.

“Joongie-ah, benarkah? Kamu nggak mau bangun karena aku??” tanyanya perih, “Boojae, kamu nggak sedang mempermainkan aku kan?”Suara Yunho terdengar semakin keras.

“Jae-ah, kamu harus bangun! Junsu tidak lagi tertawa, Yoochun selalu mengurung diri di kamar, bahkan Changmin pun tidak mempunyai semangat hidup! Mereka semua merindukanmu, Jae! Dong Bang Shin Ki membutuhkanmu!” jerit Yunho frustasi sambil mengguncang tubuh Jaejoong yang terbaring diam, “BEGITU JUGA AKU!!”

“Aku membutuhkanmu, Joongie…aku tidak bisa….aku tidak bisa…Joongie…bangunlah…lihat aku…LIHAT AKU, JOONGIE!! Yunho terus mengguncang tubuh Jaejoong tanpa peduli tetesan darah yang mengalir dari sela-sela jemari Jaejoong.

——

“YUNHO-HYUNG!!!” Yunho merasakan tubuhnya ditarik dengan paksa oleh Yoochun dan Junsu. Keduanya tampak kaget melihat Yunho mengguncang-guncang tubuh Jaejoong dengan keras.

“Jung Yunho, apa yang kamu lakukan?!?” seru Manager-hyung dengan wajah penuh amarah, “Sedang apa kamu? Apa kamu mau membunuh Jaejoong??”

Masih berusaha memberontak dari pegangan Yoochun dan Junsu, Yunho berteriak,”Tapi Jaejoong tidak mau bangun, Hyung!! Dia harus bangun! Aku harus membangunkan dia! Aku takut dia tidak bisa bangun lagi! Bagaimana kalau dia tidur selamanya, Hyung? SELAMANYA!!”

Akhirnya tak sabar dengan sikap Yunho, Changmin pun melayangkan kepalan tinjunya ke wajah pemimpin yang dihormatinya itu. Dadanya naik turun menahan amarah, matanya menatap Yunho tajam. Semua menatap Changmin dengan terkejut, tak menyangka sang magnae yang terkenal paling sabar itu bisa menjadi sangat emosional.

“Changmin-ah!” hardik Junsu dengan keras.

“Hyung!!Sadarlah!!Apa ini sosok pemimpin Dong Bang Shin Ki?Apa ini sosok pria yang dicintai oleh Jaejoong-hyung?” Suara Changmin menggema di ruangan itu.”Lihat dirimu,Hyung!Kau tidak makan,tidak pulang,kau bahkan tidak bisa bekerja dengan benar!Apa ini Jung Yunho yang aku kenal?Jelaskan Hyung!JELASKAN!!”

Yunho terduduk diam sambil mengusap ujung bibirnya yang berdarah.Ia terpekur menatap lantai.

“Changmin!Cukup!”Sela Manager-hyung dengan bijak sambil membantu Yunho berdiri.“Yunho-yah,pulang!istirahat!dan dinginkan pikiranmu.Ingat,kau masih punya tanggung jawab sebagai pemimpin Dong Bang Shin Ki.”

Yunho menatap Changmin dengan dingin dan berkata,”Baiklah,aku pulang.Tolong jaga Jaejoong.” Ia pun melangkah keluar ruangan dengan sikap angkuh meninggalkan ketiga sahabatnya dan manager-hyung yang menatap punggungnya dengan tatapan pedih.

——

T B C